Stres selama kehamilan berkaitan dengan risiko epilepsi pada anak

Lifestyle Nov 16, 2024
Stres selama kehamilan berkaitan dengan risiko epilepsi pada anak

Stres selama kehamilan dapat memiliki dampak serius pada kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya. Namun, sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa stres selama kehamilan juga dapat meningkatkan risiko anak mengalami epilepsi di kemudian hari.

Epilepsi adalah gangguan saraf yang ditandai dengan serangan kejang yang tiba-tiba dan tidak terkendali. Penyebab pasti epilepsi belum diketahui dengan pasti, namun faktor genetik dan lingkungan dipercaya berperan dalam perkembangannya.

Studi yang dilakukan oleh para peneliti di Swedia menemukan bahwa anak yang lahir dari ibu yang mengalami stres selama kehamilan memiliki risiko dua kali lipat mengalami epilepsi dibandingkan dengan anak yang lahir dari ibu yang tidak mengalami stres selama kehamilan.

Stres selama kehamilan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti konflik dalam rumah tangga, masalah keuangan, atau tekanan kerja. Ketika seorang ibu mengalami stres, hormon kortisol yang diproduksi oleh tubuhnya juga meningkat. Hormon kortisol yang tinggi dapat memengaruhi perkembangan otak janin dan meningkatkan risiko gangguan saraf seperti epilepsi.

Untuk itu, penting bagi ibu hamil untuk mengelola stres dengan baik selama kehamilan. Beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain adalah dengan berolahraga secara teratur, beristirahat yang cukup, menghindari konflik dan situasi stres, serta melakukan teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga.

Selain itu, penting juga bagi para tenaga kesehatan untuk memberikan dukungan dan informasi kepada ibu hamil mengenai pentingnya mengelola stres selama kehamilan. Dengan demikian, diharapkan risiko anak mengalami epilepsi akibat stres selama kehamilan dapat diminimalkan dan anak dapat tumbuh sehat dan bahagia.

Dalam hal ini, kesadaran dan perhatian yang lebih besar terhadap kesehatan mental ibu hamil selama kehamilan sangatlah penting untuk mencegah risiko gangguan saraf seperti epilepsi pada anak di kemudian hari. Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat menjadi perhatian bagi semua calon ibu yang sedang mengandung.